Ubah mindset, omzet berubah!
Copywriting dan content writing adalah 2 hal yang berbeda.
Copywriting itu => sales => leads => yang penting Closing.
Content writing => reach impression (mengejar viewer dan engagement)=> menjangkau.
Miskonsepsi yang terjadi:
- Bukan hanya menulis/mempengaruhi orang dengan tulisan.
Kita juga harus belajar (ilmu manusia, bagaimana orang mengambil keputusan, kenapa harus ada testimoni?, kenapa urutannya harus seperti itu?).
- Copywriting bukanlah bakat, tetapi ilmu yang dipelajari karena pada dasarnya semua bisa melakukannya.
- Egosentris
Menuangkan apa yang ingin dituangkan berdasarkan keinginan dirinya, imagenya dan kembali lagi kita harus mempelajari kembali market dan manusia yang kita tuju.
- Jangan hanya mengandalkan template yang sudah ada tetapi kembangkan, gunakan bahasa costumer.
- Jangan terlalu kaku, harus flexibel dan mengikuti yang sedang trending.
- Copywriting merupakan gabungan antara sains manusia dan seni manusia.
- Selalu menganggap harus bagus, padahal patokan yang bagus adalah yang menghasilkan angka yang banyak.
Objective Copywriting
Setiap goal dari copywriting adalah strategi tersendiri, berbeda antara (comment dan closing). Kita harus fokus sama objektifnya.
Kita harus membuat copywriting yang diakhiri dengan sebuah pertanyaan.
Ada 2 golongan audiense:
- Free attention: audiensi gratisan
- Pay attention: golongan audiensi siap beli.
Kita harus fokus pada tulisan dan tujuan, tujuannya apa? Ya dibeli.
“Setiap objek punya cara dan teknik masing-masing” kita tidak boleh rakus
Mudah -> menggunakan checklist, framework, template.
Cepat dan tepat -> sesuai kaidah keilmuan tertentu menghasilkan jualan lebih konversi.
Supersonic Copywriting
Sebelum memilih kata copywriting, yang perlu kita petakan adalah target marketnya.
Buat buyer persona, yaitu gambaran/profil ideal yang akan membeli produk kita.
Buyer Persona:
Informasi: usia, jenis kelamin, tempat tinggal, status pernikahan dan pendidikan.
Motivasi: alasan membeli? Kebutuhannya apa?
Ambisi: kenapa? Pasti dibalik motivasi ada ambisi.
Frustasi: alasan dibalik timbul masalah
Resistensi: penolakan. Semua penolakan bisa menjadi copywriting