Bangunan Bersejarah di Tengah Keramaian Ibu Kota

Terdapat banyak sekali peninggalan sejarah dan kegiatan penting dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. Sejarah tersebut dikumpulkan dan diabadikan sehingga pada hari ini dan hari kemudian, seluruh rakyat Indonesia dapat menyaksikan bagaimana perjuangan para pahlawan dan juga semangat yang dikobarkan olehnya.

Jakarta adalah ibu kota Indonesia yang berada di pulau Jawa dan menjadi pusat pemerintahan negara. Di dalamnya, terdapat berbagai sejarah. Hal ini dapat dilihat dari berbagai benda peninggalan, barang bukti dari suatu kejadian, bahkan bangunan.

Di bawah ini adalah beberapa bangunan bersejarah yang berlokasi di Jakarta Pusat dan terletak dalam satu area yang berdekatan.

  1.  Monas 

Salah satu ikon terbesar di Indonesia yang melambangkan semangat dan kobaran api para penduduk Indonesia. Tingginya mencapai 132 meter, terdiri dari tugu dan juga api yang berlapis emas di atasnya.

Kita dapat berkunjung dan memasuki area wisata monas setiap harinya. Terdapat dua jenis tiket masuk, yaitu ke dalam museum dan cawannya atau naik ke puncak monas. Untuk harga tiket masuknya pun terjangkau, berdasarkan dari usia para pengunjung. 

Di dalam museum terdapat kumpulan miniatur dari peristiwa-peristiwa penting di Indonesia, mulai dari masa kerajaan, penjajahan dan kemerdekaan. Dijelaskan juga ringkasan dari kejadian tersebut sehingga akan menambah wawasan setiap warga yang membacanya.

Di area cawan, kita dapat melihat pemandangan area monas yang sangat luas, di dalamnya juga terdapat berbagai barang sejarah proklamasi. Naskah proklamasi yang asli pun berada di area ini dan terjaga keasliannya.

Kemudian terdapat pelataran puncak yang terletak di bagian paling atas Tugu Monas. Di dalamnya tersedia teropong untuk melihat panorama Jakarta lebih dekat.

  1. Istiqlal

Merupakan masjid nasional dan masjid terbesar di Asia Tenggara. Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar. Masjid Istiqlal memiliki gaya arsitektur modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat. 

Bangunan utama masjid dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang besar. Menara tunggal setinggi total 96,66 meter menjulang di sudut selatan selasar masjid. Daya tampung Masjid Istiqlal bisa melebihi dari dua ratus ribu jamaah

Banyak sekali fasilitas yang tersedia, kamar mandi berjumlah banyak dan bersih, keran untuk berwudhu yang berlimpah, ruang sholat yang sangat luas, mukena yang bersih, Al-Qur’an yang terjaga bahkan aliran listrik untuk mengisi baterai gadget.

Ruangan dalamnya dibersihkan secara rutin oleh petugasnya, suasana damai dan nyaman terpancar dari segala arah. Pepohonan yang rimbun dan sungai yang mengalir menambah keasrian lingkungan masjid ini.

Tiap hari kajian berlangsung, terutama setelah para jamaah menunaikan ibadah sholat wajib. Banyak kegiatan yang diselenggarakan di Masjid Istiqlal dalam rangka berlomba-lomba dalam kebaikan.

  1. Katedral

Gereja Katedral terletak di wilayah Medan Merdeka, berdampingan dengan Masjid Istiqlal. Gedung gereja ini diresmikan pada 1901 dan dibangun dengan arsitektur neo-gotik dari Eropa, yakni arsitektur yang sangat lazim digunakan untuk membangun gedung gereja beberapa abad yang lalu. Bangunan yang ada sekarang merupakan renovasi akibat kebakaran yang terjadi tahun 1826. Kebakaran tersebut melahap gereja katedral dan ratusan rumah penduduk sekitar. 

Pembangunan Tugu Monas Didahulukan dari Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal telah dalam proses pembangunan sepuluh tahun sebelum Monas, yaitu 24 Agustus 1951. Sedangkan untuk monas awal pembangunan yaitu pada 17 Agustus 1961. Namun, Presiden Soekarno lebih ingin untuk menyelesaikan pembangunan Monas dibandingkan Masjid Istiqlal.

Karenanya, Bung Karno menjadi sasaran kritik karena menomorduakan pembangunan bangunan tempat beribadah umat Islam. Menteri Agama RI kala itu mempertanyakan alasan dari keputusan Presiden untuk tidak menyelesaikan pembangunan Masjid Istiqlal. 

Bung Karno pun beralasan bahwa ketika itu negara tak memiliki banyak uang untuk menyelesaikan pembangunan Monas dan Masjid Istiqlal secara bersamaan. Kemudian menteri tersebut bertanya lagi mengenai pendahuluan pembangunan Tugu Monas

Maka alasan presiden yaitu apabila beliau meninggal sebelum terselesaikannya pembangunan istiqlal, Insya Allah akan ada yang menyelesaikannya. Namun, untuk Tugu Monas belum tentu akan ada yang menyelesaikan pembangunannya sepeninggal Bung Karno.  

Pada akhirnya, Tugu Monas memang diresmikan lebih awal, yaitu pada 12 Juli 1975. Sedangkan Masjid Istiqlal diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 22 Februari 1978.

Asal Mula Masjid Istiqlal Berseberangan dengan Gereja Katedral

Masjid Istiqlal terletak berdampingan dengan Gereja Katedral. Pemilihan lokasi pembangunan Masjid Istiqlal yang berdampingan dengan Gereja Katedral di Jakarta membuat kesan bahwa dua ikon tempat ibadah tersebut adalah contoh paling mudah untuk menggambarkan toleransi beragama di Indonesia. 

Namun, kisah di balik hal ini ternyata tidak sesederhana itu. Ide membangun Masjid Istiqlal sebagai masjid nasional sudah muncul sejak tahun 1950, tak lama dari kemerdekaan Indonesia. Namun, usul ini baru diajukan kepada Presiden Sukarno pada 1953. Bung Karno pun menyambut baik usulan tersebut. 

Dalam pemilihan lokasi pembangunan masjid sempat memantik silang pendapat antara Presiden Soekarno dan Wakil Presiden, Mohammad Hatta. Presiden Soekarno menginginkan pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan di dekat sekitar Pasar Baru, tepatnya di Taman Wilhelmina dan dekat benteng kuno Belanda. Sedangkan Hatta menyarankan agar Masjid Istiqlal didirikan di lokasi yang saat ini menjadi tempat berdirinya Hotel Indonesia atau di Jalan M.H. Thamrin sekarang. Menurutnya, lokasi tersebut berada di lingkungan muslim dan tersedia lahan yang cukup luas.

Bung Hatta kurang setuju jika masjid nasional itu dibangun di kawasan Pasar Baru lantaran lokasi tersebut banyak terdapat bangunan-bangunan lama peninggalan Belanda maka akan mahal karena harus membongkar bekas benteng apabila Masjid Istiqlal didirikan di lokasi tersebut. 

Presiden tetap bersikeras karena menurutnya masjid nasional harus berdekatan dengan bangunan simbol negara lainnya, seperti Istana Negara. Terlebih lagi, di sekitar lokasi itu berdiri Gereja Katedral.

Alasan Soekarno membangun Masjid Istiqlal berdampingan dengan Gereja Katedral karena ingin menyampaikan pesan bahwa bangsa ini memiliki semangat persatuan dan toleransi beragama yang sangat kuat sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Itulah alasan utama mengapa sang presiden menginginkan Masjid Istiqlal harus dibangun dekat dengan Gereja Katedral yang menjadi pusat kegiatan umat Kristiani di Indonesia. 

Pembangunan Katedral dan Istiqlal yang berdekatan menjadikan kerukunan antaragama semakin terlihat. Perbedaan agama yang ada di Indonesia tidak menyebabkan runtuhkan persaudaraan dan timbulnya perselisihan. Keharmonisan antar umat beragama pun tampak dengan saling menghormati orang dengan agamanya.

Toleransi yang menonjol adalah pada saat hari raya bagi umat muslim (Idul Fitri) dan juga bagi umat kristen (Natal). Kedua hari tersebut merupakan hari besar bagi kedua penganutnya, dimana para penganutnya berbondong-bondong mendatangi tempat ibadahnya. Pada saat itulah, toleransi pun terlihat. Masjid Istiqlal membuka lahan parkirnya bagi umat kristen yang ingin menunaikan ibadahnya, dan begitu pula Gereja Katedral. Begitulah yang menyebabkan lahan parkir keduanya penuh disaat hari raya agama datang.

Jakarta, 16 Oktober 2022

Abidah Nurul Fathiyah (@abidahnf)

References

Alasan Bung Karno Mendahulukan Bangun Monas Dibanding Masjid Istiqlal. (2018, July 30). Islami.co. Retrieved October 16, 2022, from https://islami.co/alasan-bung-karno-mendahulukan-bangun-monas-dibanding-masjid-istiqlal/

Apa Alasan Soekarno Mendahulukan Monas daripada Masjid Istiqlal? (2018, July 27). Alif.ID. Retrieved October 16, 2022, from https://alif.id/read/hamzah-sahal/apa-alasan-sukarno-mendahulukan-monas-daripada-masjid-istiqlal-b210766p/

Mengapa masjid istiqlal dibangun di depan gereja katedral jakarta? – [Solution Found]. (2021, December 13). Ramah Traveler -. Retrieved October 16, 2022, from https://ramahtraveler.com/jakarta/mengapa-masjid-istiqlal-dibangun-di-depan-gereja-katedral-jakarta.html

Sejarah Masjid Istiqlal & Alasan Dibangun Dekat Gereja Katedral. (n.d.). Tirto.ID. Retrieved October 16, 2022, from https://tirto.id/sejarah-masjid-istiqlal-alasan-dibangun-dekat-gereja-katedral-daSX

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top