Perubahan Iklim
Perubahan iklim yaitu perubahan komposisi dari atmosfer global, suhu dan pola cuaca dalam jangka panjang. Komposisi atmosfer global yang dimaksud adalah komposisi material atmosfer bumi berupa Gas rumah kaca yang terdiri atas Karbon Dioksida, Metana, Nitrogen, dan sebagainya.
Pada dasarnya, Gas rumah kaca dibutuhkan untuk menjaga suhu bumi tetap stabil. Akan tetapi, konsentrasi Gas rumah kaca yang semakin meningkat membuat lapisan atmosfer semakin tebal. Penebalan lapisan atmosfer tersebut menyebabkan jumlah panas bumi yang terperangkap di atmosfer bumi semakin banyak, sehingga mengakibatkan peningkatan suhu bumi, yang disebut dengan pemanasan global.
Perubahan ini terjadi secara alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Namun sejak era industri, aktivitas manusia telah menjadi penyebab utama perubahan iklim, terutama akibat emisi pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi dan gas bumi.
Dampak Perubahan Iklim
Selain yang sudah umum disebutkan bahwa perubahan iklim dapat menyebabkan suhu bumi semakin panas, terdapat banyak dampak lainnya. Dikutip dari laman PBB Indonesia, di antara dampak perubahan iklim adalah:
- Badai yang lebih hebat
Perubahan suhu menyebabkan perubahan curah hujan. Akibatnya, badai terjadi lebih sering dan lebih hebat sehingga menyebabkan banjir dan tanah longsor, menghancurkan rumah dan masyarakat, dan menimbulkan kerugian miliaran dolar.
- Meningkatnya kekeringan
Air semakin langka di lebih banyak daerah. Kekeringan dapat memicu badai pasir dan debu yang merusak, memindahkan miliaran ton pasir melintasi benua. Gurun bertambah luas sehingga mengurangi lahan tanaman pangan. Banyak orang sekarang menghadapi ancaman terjadinya kekurangan air yang terus-menerus.
- Kenaikan suhu dan permukaan laut
Laut menyerap sebagian besar panas dari pemanasan global. Ini menyebabkan lapisan es mencair dan menaikkan permukaan laut, mengancam komunitas pesisir dan pulau. Karbon dioksida juga diserap oleh laut, sehingga tidak lepas ke atmosfer. Bertambahnya karbon dioksida membuat laut lebih asam, yang membahayakan kehidupan di dalamnya.
- Hilangnya spesies
Perubahan iklim akan menimbulkan risiko bagi kehidupan spesies di darat dan di laut. Risiko ini meningkat saat suhu naik. Kebakaran hutan, cuaca ekstrem, serta serangan hama dan penyakit adalah beberapa ancaman terkait perubahan iklim. Beberapa spesies akan dapat pindah dan bertahan hidup, tetapi yang lain tidak (mati dan punah).
- Kekurangan makanan
Perubahan iklim dan peningkatan kejadian cuaca ekstrem adalah salah satu alasan di balik peningkatan kelaparan dan gizi buruk secara global. Perikanan, tanaman pangan, dan ternak dapat hancur atau menjadi kurang produktif.
- Lebih banyak risiko kesehatan
Perubahan pola cuaca memperluas cakupan penyakit seperti malaria. Peristiwa cuaca ekstrem meningkatkan penyakit dan kematian, sementara sistem perawatan kesehatan kesulitan dalam mengikuti perkembangannya. Risiko lain bagi kesehatan termasuk peningkatan kelaparan dan gizi buruk di daerah yang tidak memungkinkan orang membudidayakan atau menemukan cukup makanan.
- Kemiskinan dan pengungsian
Perubahan iklim meningkatkan faktor-faktor yang membuat orang menjadi miskin dan terus miskin. Banjir dapat menyapu daerah kumuh di perkotaan, menghancurkan rumah dan mata pencaharian. Panas dapat mempersulit pekerjaan di luar ruangan. Bencana terkait cuaca menggusur 23 juta orang per tahun, membuat makin banyak orang yang rentan terhadap kemiskinan.
Peran Individu dalam Perubahan Iklim
Nyatanya perubahan iklim tidak hanya terjadi secara alami dan oleh aktivitas industri. Ternyata secara kolektif, aktivitas sehari-hari individu manusia pun bisa menyebabkan perubahan iklim. Jika hanya memperhitungkan pribadi individu maka apapun yang kita lakukan tidak akan memberi dampak signifikan. Tetapi jika yang satu itu dikali dengan sebagian besar jumlah penduduk di bumi, maka hasilnya akan signifikan.
Sebagaimana dapat memicu perubahan iklim ke arah lebih buruk, aktivitas individu manusia pun bisa membatasi perubahan iklim tersebut. Seorang peneliti dari Cardiff University, Steve Westlake mengungkapkan bahwa meski kita secara individu tidak mungkin menyelamatkan dunia sendirian, tapi diri kita pribadi dapat menjadi bagian dari solusi yang ada karena individu adalah bagian dari kolektif.
Jadi aksi apa yang bisa kita sebagai individu lakukan? Dilansir dari tim UN Indonesia dalam lamannya menyebutkan bahwa di antara aksi yang dapat membatasi perubahan iklim yaitu:
- Hemat energi di rumah
Sebagian besar listrik dan panas kita dihasilkan dari batu bara, minyak, dan gas. Gunakan lebih sedikit energi dengan meminimalkan kebutuhan dalam memanaskan dan mendinginkan suhu, beralih ke bola lampu LED dan peralatan listrik hemat energi, serta menjemur pakaian di bawah terik matahari langsung daripada menggunakan mesin pengering.
- Jalan kaki, bersepeda, atau naik transportasi umum
Jalan raya dipenuhi kendaraan yang mayoritas menggunakan bahan bakar solar atau bensin. Berjalan kaki atau bersepeda daripada menggunakan kendaraan bermotor akan mengurangi emisi gas rumah kaca — sekaligus meningkatkan kesehatan dan kebugaran. Untuk jarak yang lebih jauh, pertimbangkan untuk naik kereta atau bus. Selain itu, apabila memungkinkan, cobalah berbagi tumpangan.
- Perbanyak makan sayur
Mengonsumsi lebih banyak sayuran, buah, gandum utuh, legum, kacang-kacangan, dan biji-bijian, serta lebih sedikit daging dan susu, dapat secara signifikan menurunkan dampak lingkungan. Memproduksi makanan nabati umumnya menghasilkan lebih sedikit emisi gas rumah kaca dan membutuhkan lebih sedikit energi, tanah, dan air.
- Kurangi penggunaan pesawat terbang
Pesawat terbang menggunakan banyak bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi gas rumah kaca yang signifikan. Karena itu, menggunakan lebih sedikit transportasi udara dapat menjadi salah satu cara tercepat untuk mengurangi dampak lingkungan. Cobalah untuk melakukan perjalanan dengan naik kereta, atau hindari perjalanan jarak jauh, dan lakukan pertemuan secara virtual
- Hindari membuang makanan
Saat membuang makanan, kita juga membuang sumber daya dan energi yang digunakan untuk menanam, memproduksi, mengemas, dan mengangkutnya. Ketika makanan tersebut membusuk di tempat pembuangan sampah, makanan menghasilkan metana, gas rumah kaca yang kuat.
- Kurangi, gunakan kembali, perbaiki & daur ulang
Peralatan elektronik, pakaian, dan barang-barang lain yang kita beli menyebabkan emisi karbon di setiap titik produksinya, mulai dari ekstraksi bahan mentah hingga pembuatan dan pengangkutan barang ke pasar. Untuk melindungi iklim kita, belilah lebih sedikit barang, belanja barang bekas, perbaiki apa yang bisa diperbaiki, dan daur ulang.
- Ganti sumber energi rumah
Tanyakan kepada perusahaan penyedia listrik, apakah listrik yang disediakan berasal dari minyak bumi, batu bara, atau gas. Jika memungkinkan, beralihlah ke sumber energi terbarukan seperti angin atau matahari.
- Beralih ke kendaraan listrik
Jika berencana membeli mobil, pertimbangkan untuk membeli mobil listrik yang saat ini makin variatif dan makin murah di pasaran. Walaupun masih menggunakan listrik yang dihasilkan dari bahan bakar fosil, mobil listrik membantu mengurangi polusi udara dan menghasilkan jauh lebih sedikit emisi gas rumah kaca daripada kendaraan berbahan bakar bensin atau solar.
Percayalah sekecil apapun aksi kita sebagai individu, seperti sekedar menggunakan barang-barang sustainable, dan jajan dengan wadah sendiri, itu sudah menjadi bagian dari solusi masalah perubahan iklim karena individu adalah bagian dari kolektif. Kolektivitas dan konsistensi adalah kunci.
Jakarta, 01 Oktober 2022
Annisa Senja Rucita (rucitasenja)
Referensi
Knowledge Centre Perubahan Iklim – Mengenai Perubahan Iklim. (n.d.). DitJen PPI. Retrieved October 1, 2022, from http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/info-iklim/perubahan-iklim
PBB, T. (2022, 03 18). Apa Itu Perubahan Iklim? | Perserikatan Bangsa – Bangsa di Indonesia. United Nations in Indonesia. Retrieved October 1, 2022, from https://indonesia.un.org/id/172909-apa-itu-perubahan-iklim
PBB, T. (2022, March 18). Penyebab Dan Dampak Perubahan Iklim | Perserikatan Bangsa – Bangsa di Indonesia. United Nations in Indonesia. Retrieved October 1, 2022, from https://indonesia.un.org/id/175273-penyebab-dan-dampak-perubahan-iklim#Tindakan_individu
Westlake, S. (2019, May 21). Riset buktikan upaya individu dapat atasi perubahan iklim. The Conversation. Retrieved October 1, 2022, from https://theconversation.com/riset-buktikan-upaya-individu-dapat-atasi-perubahan-iklim-117016
#pemanasanglobal #perubahaniklim #climatechange #krisisiklim #hafizhahpengusaha